Demam Chikungunya adalah suatu penyakit virus yang ditularkan melalui
nyamuk dan dikenal pasti pertama kali di Tanzania pada tahun 1952. Nama
chikungunya ini berasal dari kata kerja dasar bahasa Makonde yang bermaksud
“membungkuk”, mengacu pada postur penderita yang membungkuk akibat nyeri
sendi hebat (arthralgia) (Powers and Logue 2007).
Chikungunya berasal dari bahasa Swahili berdasarkan gejala pada penderita, yang berarti (posisi tubuh) meliuk
atau melengkung, mengacu pada postur tubuh penderita yang membungkuk akibat nyeri sendi hebat, terutama
terjadi pada lutut, pergelangan kaki, serta persendian tangan dan kaki. Gejala penyakit ini termasuk demam
mendadak yang mencapai 39 derajat C.
Penyebab penyakit ini adalah sejenis virus, yaitu Alphavirus dan ditularkan lewat nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk
yang sama juga menularkan penyakit demam berdarah, meski sama tapi penyakit ini tidak mematikan. Penyakit ini
pertama kali dicatat di Tanzania Afrika pada tahun 1952, kemudian di Uganda tahun 1963. Di Indonesia kejadian
luar biasa (KLB) Chikungunya pada tahun 1982.
Gejala utama terkena penyakit Chikungunya adalah :
Tiba-tiba tubuh terasa demam diikuti dengan linu di
persendian. Bahkan, karena salah satu gejala yang khas adalah timbulnya rasa pegal-pegal, ngilu, juga timbul rasa
sakit pada tulang - tulang, ada yang menamainya sebagai demam tulang atau flu tulang. Gejala-gejalanya memang
mirip dengan infeksi virus dengue dengan sedikit perbedaan pada hal-hal tertentu.
Virus ini dipindahkan dari satu
penderita ke penderita lain melalui nyamuk, antara lain Aedes aegypti.
Virus menyerang semua usia, baik anak-anak maupun dewasa di daerah endemis. Secara mendadak penderita
akan mengalami demam tinggi selama lima hari, sehingga dikenal pula istilah demam lima hari. Pada anak kecil
dimulai dengan demam mendadak, kulit kemerahan. Ruam-ruam merah itu muncul setelah 3-5 hari. Mata
biasanya merah disertai tanda-tanda seperti flu. Sering dijumpai anak kejang demam.
Pada anak yang lebih besar, demam biasanya diikuti rasa sakit pada otot dan sendi, serta terjadi pembesaran
kelenjar getah bening. Pada orang dewasa, gejala nyeri sendi dan otot sangat dominan dan sampai menimbulkan
kelumpuhan sementara karena rasa sakit bila berjalan. Kadang-kadang timbul rasa mual sampai muntah. Pada
umumnya demam pada anak hanya berlangsung selama tiga hari dengan tanpa atau sedikit sekali dijumpai
perdarahan maupun syok. Bedanya dengan demam berdarah dengue, pada Chikungunya tidak ada perdarahan
hebat, renjatan (shock) maupun kematian.
Cara menghindari Chikungunya :
Cara menghindari penyakit ini adalah dengan membasmi nyamuk pembawa virusnya. Ternyata nyamuk ini punya
kebiasaan unik.
1. Mereka senang hidup dan berkembang biak di genangan air bersih seperti bak mandi, vas bunga, dan
juga kaleng atau botol bekas yang menampung air bersih.
2. Serangga bercorak hitam putih ini juga senang hidup di benda-benda yang menggantung seperti baju-baju
yang ada di belakang pintu kamar.
3. Nyamuk ini sangat menyukai tempat yang gelap dan pengap.
Mengingat penyebar penyakit ini adalah nyamuk Aedes aegypti maka cara terbaik untuk memutus rantai
penularan adalah dengan memberantas nyamuk tersebut, sebagaimana sering disarankan dalam pemberantasan
penyakit demam berdarah dengue.
Pencegahan yang murah dan efektif untuk memberantas nyamuk ini adalah dengan cara menguras tempat penampungan air bersih, bak mandi, vas bunga dan sebagainya, paling tidak seminggu sekali, mengingat nyamuk tersebut berkembang biak dari telur sampai menjadi dewasa dalam kurun waktu 7-10 hari. Halaman atau kebun di sekitar rumah harus bersih dari benda-benda yang memungkinkan menampung air bersih, terutama pada musim hujan. Pintu dan jendela rumah sebaiknya dibuka setiap hari, mulai pagi hari sampai sore, agar udara segar dan sinar matahari dapat masuk, sehingga terjadi pertukaran udara dan pencahayaan yang sehat. Dengan demikian, tercipta lingkungan yang tidak ideal bagi nyamuk tersebut. Mulailah pola hidup sehat agar tercipta lingkungan yang bersih dan bebas penyakit.
Pencegahan yang murah dan efektif untuk memberantas nyamuk ini adalah dengan cara menguras tempat penampungan air bersih, bak mandi, vas bunga dan sebagainya, paling tidak seminggu sekali, mengingat nyamuk tersebut berkembang biak dari telur sampai menjadi dewasa dalam kurun waktu 7-10 hari. Halaman atau kebun di sekitar rumah harus bersih dari benda-benda yang memungkinkan menampung air bersih, terutama pada musim hujan. Pintu dan jendela rumah sebaiknya dibuka setiap hari, mulai pagi hari sampai sore, agar udara segar dan sinar matahari dapat masuk, sehingga terjadi pertukaran udara dan pencahayaan yang sehat. Dengan demikian, tercipta lingkungan yang tidak ideal bagi nyamuk tersebut. Mulailah pola hidup sehat agar tercipta lingkungan yang bersih dan bebas penyakit.
Daftar Pustaka :
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23166/4/Chapter%20II.pdf
http://www.garutkab.go.id/download_files/article/Penyakit%20Chikungunya.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar